Pemprov Jatim Dorong Akselerasi Pengembangan Kawasan Industri di Jawa Timur

Image

Dalam rangka mendorong akselerasi pengembangan Kawasan Industri di Jawa Timur, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan telah menggelar kegiatan Rapat Koordinasi Kawasan Industri Jawa Timur Tahun 2022. Kegiatan ini digelar  dalam rangka mendorong pengembangan Kawasan Industri mengingat perannya yang sangat vital untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.

Kegiatan ini digelar secara hybrid dengan tema “Sinergi Pemerintah dan Pelaku Usaha Kawasan Industri dalam Percepatan Pembangunan Kawasan Industri” yang dihadiri oleh Asisten Deputi Kemenko Bidang Maritim dan Investasi RI, Direktur Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian RI, Koordinator perencanaan tata ruang provinsi dan kota wilayah I Kementerian ATR/BPN RI, Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PT PLN UID, dan General Manager Sales and Operation Region III PT PGN Tbk. Kemudian juga Perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Jatim, Sekertaris Daerah yang ada di Kab/Kota, OPD Dinas Perindustrian yang ada di Kab/Kota, Ketua Asosiasi Industri, dan Perwakilan Pengelola Kawasan Industri.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, menyampaikan dalam sambutannya bahwa Kawasan Industri memegang peran penting dalam peningkatan ekonomi Jawa Timur, dimana PDRB Provinsi Jawa Timur pada periode 2021 menyumbang PDB Nasional sebesar 14,39%. Selanjutnya, 31,22% dari PDRB Jawa Timur disumbang oleh sektor industri pengolahan. Pengembangan Kawasan Industri telah diatur dalam UU No. 3 Tahun 2014 tentang perindustrian dan PP No. 142 Tahun 2015 tentang Kawasan Industri.

Pembangunan Kawasan Industri dilakukan dengan tujuan untuk mempercepat penyebaran dan pemerataan pembangunan industri, meningkatkan upaya pembangunan industri yang berwawasan lingkungan, meningkatkan daya saing investasi dan daya saing industri, serta memberikan kepastian lokasi sesuai dengan tata ruang.

“Saat ini terdapat 10 kawasan industri eksisting di Jawa Timur dengan luas total mencapai 4.904 hektar dan telah diisi 1.429 tenant. Kedepannya akan dikembangkan lagi kawasan industri di beberapa daerah yang ada di Kab/Kota, serta merujuk pada Perpres 80 tahun 2019 akan ada tambahan rencana pembangunan Kawasan Industri di Kabupaten Ngawi, Nganjuk, dan Madiun,” ungkap Drajat.

Dalam Perpres No. 80 Tahun 2019, telah tertuang terkait tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi pada Kawasan Gresik – Bangkalan – Mojokerto – Surabaya -Sidoarjo – Lamongan, Kawasan Bromo-Tengger-Semeru, serta kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan. Dengan demikian seluruh kabupaten dan kota di Jawa Timur akan mendapatkan dampak dari pemerataan pembangunan, meskipun prioritasnya ada di tiga wilayah, yaitu Gerbang Kertasusila, Kawasan Bromo-Tengger-Semeru, Kawasan Wilis dan Lintas Selatan yang dijadikan skala prioritas dalam melakukan pendekatan pembangunan ekonomi.

Terkait hal tersebut perlu adanya koordinasi yang kontinyu antar stakeholder Kawasan Industri, mengingat pengembangan Kawasan Industri merupakan kerja bersama berbagai pihak. Kegiatan Rapat Koordinasi yang digelar kali ini diharapkan mampu menjadi suatu forum sinergi antar stakeholder untuk mendorong percepatan pengembangan kawasan industri termasuk penyediaan sumber daya penyedia infrastruktur seperti ketersediaan air, energi, dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat sekitar. Selain itu, sinergi dan peran aktif antar stakeholder juga diharapkan mampu mendorong pemerataan kawasan industri yang ada di Jawa Timur dan menarik investor untuk masuk ke dalam Kawasan Industri.

PLN IUD Jawa Timur serta PT. PGN Tbk juga turut berpartisipasi dalam Rapat Koordinasi Kawasan Industri sebagai salah satu stakeholder penyedia sumber daya energi. Kedua pihak ini menyatakan kesiapannya dalam mendukung percepatan pengembangan Kawasan Industri yang ada di Jawa Timur. Dukungan PT. PLN IUD Jatim dilakukan melalui dukungan asset dan jaringan distribusi mulai dari 113 buah Gardu Induk sampai kenaikan daya trafo hingga 20 persen. Sementara PT. PGN Tbk telah menyalurkan gas bumi di 15 Kawasan Industri di Jawa Timur dengan volume mencapai 28,2 BBTUD. PGN memiliki pasokan gas bumi jangka panjang diantaranya bersumber dari Jambaran-Tiung Biru (JTB) dan pemasok lainnya di selat madura.